the First Day after Christmas
free while helping to build churches and support pastors in Uganda.
Click here to learn more!
Read the Bible
Bahasa Indonesia Sehari-hari
Ayub 29
1 Maka Ayub melanjutkan uraiannya:2 "Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,3 ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap;4 seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;5 ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku ada di sekelilingku;6 ketika langkah-langkahku bermandikan dadih, dan gunung batu mengalirkan sungai minyak di dekatku.
7 Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,8 maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda dan bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri;9 para pembesar berhenti bicara, dan menutup mulut mereka dengan tangan;10 suara para pemuka membisu, dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya;11 apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut berbahagia; dan apabila mata melihat, maka aku dipuji.12 Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya;13 aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda kubuat bersukaria;14 aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban;15 aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh;16 aku menjadi bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki.17 Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya dari giginya.
18 Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks.19 Akarku mencapai air, dan embun bermalam di atas ranting-rantingku.20 Kemuliaanku selalu baru padaku, dan busurku kuat kembali di tanganku.21 Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku.22 Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi, dan perkataanku menetes ke atas mereka.23 Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim.24 Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka.25 Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin; aku bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat, seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung."